04 November 2012

PNS bisa makmur tanpa korupsi!

pns blog JAKARTA. Siapa saja tentu geram ketika membaca begitu banyak berita tentang penyelewengan uang negara. Belakangan ini, berita yang paling mengganggu adalah bagaimana, ternyata, ada pegawai negeri sipil yang memiliki rekening gendut. Jika rekening gendut ini memang hasil kerja keras tentu bukan masalah.

Menjadi masalah besar ketika rekening gendut ini merupakan hasil menyalahgunakan jabatan dan hasil merampok uang negara.

Teman-teman yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, tentu saja, banyak yang lebih geram lagi. Berita miring tentang PNS dengan rekening gendut ini telah mencoreng profesi mereka. Masa, sih, PNS dianggap hanya bisa kaya dari korupsi?

Jika sudah berurusan dengan sistem remunerasi PNS, tentu, saya tidak bisa berbuat banyak. Tapi, saya punya 3 usulan yang bisa dilakukan PNS agar kondisi keuangannya lebih baik.


Mengatur pengeluaran

Tentu saja, yang perlu kita atur tidak gaji semata, melainkan total take home pay. Maka, selain memperhatikan gaji, kita perlu memasukkan perhitungan tunjangan, uang dinas, dan lain sebagainya. Jadi, saat mengatur pengeluaran, pastikan PNS sudah memperhitungkan juga penghasilan selain gaji pokok.

Pengeluaran kita terdiri dari 4 kategori besar: menabung/investasi, cicilan utang, pengeluaran rutin, dan pengeluaran pribadi. Untuk mengatur pengeluaran bulanan, kita perlu memperhatikan komposisi menabung/investasi dan cicilan utang.

Rasio menabung sebaiknya 10%–30% dari penghasilan bulanan. Sementara, rasio cicilan sebaiknya maksimal 30% dari penghasilan bulanan.
Pengeluaran rutin dapat dibagi menjadi beberapa pos, termasuk pengeluaran rutin rumah tangga, transportasi, keluarga/anak, sosial, dan lain-lain.


Investasi secara reguler

Apa arti punya dana miliaran jika hasil korupsi kemudian mengantarkan kita ke penjara? Bagaimana jika tujuan ini bukan jumlah uang tetapi tujuan finansial yang bermanfaat bagi keluarga kita.

Jadi, setiap keluarga tak mengejar angka sekian miliar, lalu mencarinya dengan cara korupsi, tapi setiap keluarga akan menentukan berapa target dana yang dibutuhkan setiap tujuan finansial, lalu mencarinya pun bisa dengan bekerja keras dan berinvestasi.

Jika sudah mampu mengatur pengeluaran dengan baik, sekarang saatnya untuk praktek dengan investasi. Untuk setiap 10%-30% penghasilan bulanan, kita dapat mulai berinvestasi. Mulai dulu dengan tabungan. Produk bank ini tidak memiliki risiko pasar. Jika sudah siap, bisa juga membeli emas Logam Mulia. Produk ini mudah didapatkan dan sangat likuid. Risiko pasar tetap ada karena harga emas dunia selalu berubah.

Produk lain yang perlu dipelajari adalah reksadana. Produk ini mudah diakses, bisa dipelajari dengan mudah, dan informasinya tersedia secara umum. Jenis reksadana pun bervariasi dan dapat disesuaikan dengan jangka waktu tujuan finansial.

Reksadana bisa dimulai dengan dana sekecil Rp 100.000. Untuk membeli reksadana, Anda dapat menghubungi perencana keuangan independen, manajer investasi, atau bank yang sudah Anda percaya. Secara matematis, jika Anda menginvestasikan Rp 100.000 per bulan selama 30 tahun ke depan pada produk dengan indikasi hasil investasi 25% per tahun, Anda bisa memiliki dana sebesar Rp 9,4 miliar! Tidak perlu memiliki uang bermiliar-miliar saat ini juga. Anda perlu menikmati proses memilikinya.


Penghasilan tambahan

Bagi Anda PNS yang sudah memiliki penghasilan Rp 3 juta–Rp 20 juta per bulan, Anda tidak punya alasan lagi. Anda harusnya sudah bisa mengatur pengeluaran bulanan dan juga berinvestasi secara rutin.

Tapi, jika Anda termasuk PNS dengan penghasilan yang rendah di bawah 3 juta per bulan, sekarang waktunya Anda dan keluarga berembuk. Hidup dengan penghasilan rendah, karier kurang berkembang, tentu bisa membuat hidup penuh frustrasi.

Jika Anda merasa sudah mengatur pengeluaran dengan baik dan tak ada lagi yang dapat dihemat, kini, saatnya meningkatkan penghasilan bulanan. Ini bisa dilakukan bersama dengan pasangan, sehingga tidak mengganggu kinerja Anda di kantor.

Buatlah daftar ide untuk penghasilan tambahan, seperti dagang kerudung, menjahit pakaian, mengajar musik, mengajar bahasa Inggris, dan seterusnya. Lakukan yang bisa dijalankan. Nah, tunggu apa lagi?

Saat penghasilan tambahan ini datang, apakah Anda sudah siap mengaturnya? Ayo kembali lagi ke pengaturan pengeluaran dan investasi bulanan! Setiap Rp 100.000 yang bisa Anda sisihkan dari penghasilan tambahan ini dapat diinvestasikan lagi dan suatu hari menjadi dana pensiun sebesar Rp 9,4 miliar!

Saya sudah bertemu dengan begitu banyak PNS yang sanggup hidup makmur dengan jujur. Jangan biarkan mereka turut mendapat cap koruptor hanya karena ada oknum yang mencoreng nama baik korps.

Apa pun profesi Anda, Andalah yang bertanggungjawab atas diri sendiri, Anda juga yang bertanggungjawab atas kekuatan keuangan Anda, tanpa perlu korupsi!

Diposkan Oleh: Ligwina Hananto di Kontan.co.id Kamis, 29 Maret 2012

No comments:

Post a Comment